Latest SOAL :

Rabu

Petik Banyak Pelajaran dari Sebutir Padi

Dengan mengaitkan sebuah kejadian dengan banyak materi pelajaran, pemahaman siswa SMPN 1 Malang lebih komprehensif.

MALANG - Untuk memunculkan satu butir beras yang menjadi kebutuhan primer manusia, ada banyak tahap perjuangan yang harus dilalui oleh petani. Dari perjuangan tersebut, banyak pula pelajaran berharga yang dapat dipetik. Demikian yang selalu menjadi landasan setiap kegiatan yang dilaksanakan di SMPN 1 Malang. Seperti yang diungkapkan Kepala SMPN 1 Malang, Drs Bambang Widarsono M Pd kepada Malang Post, bahwa di sekolah yang tergolong favorit di Kota Malang ini, pelajaran berharga dapat dipetik dari mana pun. 


Menurut Bambang, dalam setiap outing class di sekolah tersebut, tidak jarang ia meminta siswa untuk berhenti sejenak, lalu mentafakuri hal-hal sederhana yang ada di sekeliling.  “Seperi nasi yang kita makan, jika ditelaah ke belakang, nasi itu pernah menjadi sebutir beras, lalu tumbuh di lahan yang sebelumnya sudah digemburkan dengan menghabiskan tenaga. Dengan perawatan, disiangi, dipupuk dan diairi, sebutir beras menghasilkan beberapa tangkai padi untuk ditanak dan dimakan manusia,” terang Bambang panjang lebar.
Dari proses tersebut, Bambang membiaskan penjelasan tentang ekonomi, pendidikan karakter, biologi, dan geografi. Dengan begitu, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan lebih komprehensif. Siswa dapat mengaitkan sebuah kejadian dengan kejadian lainnya secara runtut dan mengambil pelajaran berharga dari proses tersebut.

“Bagaimana petani menjual hasil panennya, bagaimana petani menyesuaikan kecocokan tanah lahan dengan tanaman yang akan dibibit, serta bagaimana proses pertumbuhan tanaman, yang merupakan materi mapel ekonomi, geografi, dan biologi dapat dijelaskan sekaligus,” tutur Bambang.
Di samping itu, untuk menaati pendidikan karakter yang menjadi amanat utama Kurikulum 2013, penjelasan tentang pribadi mulia tidak pernah dilewatkan. Hal itu lah yang selalu diimbaukan oleh bambang kepada guru-guru SMPN 1 Malang. Pendidikan karakter, menurut Bambang, diberikan dalam porsi yang lebih besar pada siswa SMP dibanding siswa SMA atau mahasiswa.

“Idealnya, perbandingan materi akademik dan materi karakter adalah 10 persen banding 90 persen untuk siswa SD, 30 persen banding 70 persen untuk siswa SMP, dan 50 persen banding 50 persen untuk siswa SMA,” tandas pria ramah ini seraya mengakhiri perbincangan. 






 

Tidak ada komentar:

 
Support : Creating Website | Slamet Sisyono | My Facebook
Copyright © 2011. Spensa Malang - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Blogger Template
Kirim Artikel