MALANG - SMPN 1 Malang, menyiapkan Rp 10 juta bagi siswanya yang bisa meraih nilai 10 pada empat mata pelajaran dalam UN 2013. Jika mendapatkan nilai 10 untuk 3 mata pelajaran, rewardnya Rp 5 juta dan jika nilai 10 untuk satu mata pelajaran akan disiapkan Rp 1 juta.
‘’Kami yakin siswa mengerjakan dengan kemampuannya sendiri, sehingga kami siap memberikan hadiah ini kepada siswa,’’ ungkap Kepala SMPN 1, Hadi Hariyanto M.Pd kepada Malang Post.
UN SMP terdiri dari empat mata pelajaran. Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Tahun lalu SMPN 1 mengeluarkan uang sebesar Rp 6 juta karena ada siswanya yang memenuhi persyaratan mendapat reward UN.
Karena janji adanya reward ini pula, menurut Hadi, siswanya menjadi lebih bersemangat belajar. Bahkan para orang tua pun sampai heran melihat anaknya yang rajin belajar saat di rumah. ‘’Orang tua juga mendukung program ini,’’ ujarnya.
Disinggung kemungkinan adanya siswa yang tidak jujur dan memanfaatkan kunci jawaban, Hadi menegaskan pihaknya sudah mengantisipasinya. Misalnya dengan memeriksa siswa sebelum masuk ruangan, menampung semua handphone siswa di satu tempat selama ujian dan berbagai antisipasi lainnya.
Sementara itu pelaksanaan UN tingkat SMP di Kota Malang hingga hari ketiga kemarin relatif lancar. Sejumlah kendala yang terjadi bisa diatasi oleh panitia Sub Rayon. Misalnya saja kasus robeknya lembar jawaban UN siswa karena terlalu keras saat memisahkan soal dan lembar jawaban.
Seperti diketahui tahun ini panitia pusat SNMPTN mendesain naskah soal dan lembar jawaban yang menyatu. Untuk memisahkannya bisa dilakukan dengan menarik kedua sisi kertas atau menggunakan alat bantu seperti penggaris atau gunting.
‘’Di sekolah saya semua siswa dipinjami penggaris, jadi tidak sampai terjadi kertas yang sobek,’’ ucap Kepala SMPN 17, Anis Isrofin.
Selain pelaksanaan UN SMP, UN Paket B juga berlangsung lancar. Kemarin adalah hari terakhir UNPK Paket C digelar. Ujian setara SMP ini menempati gedung SMKN 2 sebagai lokasi ujian.
Dengan jumlah peserta 177 warga belajar yang diantaranya enam peserta mengikuti ujian di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru. Mereka adalah warga belajar binaan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Ki Hajar.
‘’PKBM Ki Hajar sudah lama bekerjasama dengan Lapas, dan tahun ini ada enam yang ujian disana,’’ ujar Kasi PLS, Heri Wiyono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar